Kegagalan dan pemeliharaan palu ke-d

Kegagalan dan Penanganan Palu DTH

1、Mematri kepala dengan sayap patah.

2, kepala mematri yang baru diganti dengan diameter lebih besar dari yang asli.

3、Perpindahan mesin atau defleksi alat bor di dalam lubang selama pengeboran batu.

4、Debu tidak mudah keluar di area yang terdapat lumpur dan batu.

5、Batu yang jatuh atau celah atau rongga besar pada dinding atau bukaan lubang selama pengeboran batu.

6. Kelalaian operasional, pada saat menghentikan pengeboran dalam waktu lama, tidak meniup serbuk batu yang bersih dan tidak mengangkat alat bor, sehingga palu ke-d tertimbun serbuk batu.

Sepotong pipa seamless yang diameternya sama dengan diameter lubang, diisi mentega dan aspal, dapat disambungkan ke pipa bor untuk masuk ke dasar lubang dan mengeluarkan sayap patah di dasar lubang, dan tiupkan bubuk batu di dasar lubang sebelum menyelamatkan.Untuk yang lebih serius gunakan torsi ekstra atau gunakan alat bantu untuk membantu mengangkat dan membuat alat bor berputar, selanjutnya harus memberi gas sambil mengangkat alat bor hingga patahannya terangkat.

Perbedaan suhu antara posisi pemasangan bantalan dan rumah tergantung pada tingkat kesesuaian interferensi dan ukuran bantalan.Dalam keadaan tidak normal, suhu bantalan lebih tinggi dari suhu poros 80 hingga 90 ℃ sudah cukup untuk pemasangan.Namun jangan biarkan suhu pemanasan bantalan lebih dari 125 ℃, karena bahan bantalan akan menghasilkan transformasi metalurgi, perubahan diameter atau kekerasan.Harus menghindari panas berlebih lokal, terutama dengan bantalan pemanas api terbuka.Dalam pemasangan bantalan berpemanas, kenakan sarung tangan pelindung yang bersih.Penggunaan mesin pengangkat (hoisting) dapat memudahkan pemasangannya.Dorong bantalan sepanjang poros ke posisi pemasangan, agar bantalan tidak bergerak, tekan tekanan hingga pas.

Pemeliharaan Palu DTH

1、Karena sambungan dan konektor palu ke-d adalah ulir tangan kanan, maka palu ke-d harus selalu disimpan kembali selama pekerjaan pengeboran.

2、Saat membuka lubang, dampak minimum dan gaya penggerak harus digunakan agar bor memasuki formasi batuan dengan lancar.

3. Penting untuk mencocokkan gaya penggerak dan berat alat bor, dan gaya penggerak pendorong harus berubah seiring dengan berat alat bor.

4、Kecepatan putar yang biasanya digunakan oleh palu ke-d umumnya 15-25rpm, semakin cepat kecepatannya, semakin cepat kecepatan pahatnya, tetapi pada batuan keras, kecepatannya harus dikurangi untuk memastikan mata bor tidak terlalu aus. .

5、Karena penyumbatan blok dan rongga dapat menyebabkan bor tersangkut, maka palu ke-d harus digunakan untuk meniup dengan kuat dan membersihkan dasar lubang secara teratur.

6、Pelumasan palu ke-d yang wajar tidak boleh diabaikan, jika tidak, akan mempercepat keausan penabrak atau bahkan menyebabkan kerusakan.

7、Pada proses penyambungan batang, batu pemberat dan berbagai kotoran akan jatuh ke dalam penabrak, sehingga ujung pipa bor yang berulir lepas harus ditutup untuk memastikan pipa bor tidak menempel pada batu pemberat dan debu.

Periksa mesin setelah setiap pekerjaan, dan segera atasi masalah apa pun.


Waktu posting: 13 Sep-2022